Pada suatu masa hiduplah 7 pemuda yang bersahabat dengan
akrab. Mereka hidup berdampingan disuatu negeri.Negeri mereka yang kaya akan
hasil pertanian, perkebunannya dan hasil kekayaan alam lainnya yang melimpah. Tetapi
negeri mereka dipimpin oleh seorang raja yang terkenal sangat kejam, ia tidak
segan untuk membunuh siapapun yang menjadi penghalang serta lawan tandingannya,
bahkan semua hasil keringat rakyat diambil secara paksa
oleh para prajuritnya.
Sampai suatu ketika, 7
pemuda tersebut sudah tidak tahan melihat penindasan-penindasan yang dilakukan
oleh para prajurit raja tersebut. Akhirnya 7 pemuda tersebut merencanakan suatu
pemberontakan melawan raja.
“ayo kawan kita tidak tinggal diam melihat
penindasan demi penindasan yang dilakukan oleh prajurit raja”. Sahut diantara
pemuda itu yang di tuakan.
“Ya, kita harus melakukan perlawanan terhadap raja. Tapi
bagaimana caranya”.guman salah satu diantara mereka.
“kita harus menyusun strategi agar kita bisa memenangkan
perlawanan ini”. Sambut yang paling bungsu diantara meraka.
“sambil menyusun strategi kita siapkan pasukan untuk
menyerbu kerajaan, para pemuda dan laki-laki desa harus di ikutkan semua”.seru
diantara dari mereka.
“MAN JADDA WA JADA”.seru diantara mereka memberikan
semangat.
Akhirnya setelah berdiskusi panjang lebar dengan cukup lama,akhirnya mereka
selesai menyusun strategi.
Bulan demi bulan telah berlalu, mentari pagi siap
menyongsong sebuah kemenangan yang penuh arti.Akhirnya setelah berlatih selama
berbulan-bulan, mereka siap untuk melakukan perlawanan. Hari yang
dinanti-nantikan tiba juga saatnya. Pasukan 7
pemuda dilengkapi dengan berbagai senjata, mulai dari yang terkecil
seperti pisau hingga yang paling besar dan mematikan seperti panah dan pedang.
Mulai tengah malam pasukan 7 pemuda tersebut berhasil
menyusup masuk kesegala penjuru kerajaan. Tampak para prajurit kerajaan yang
sedang berpesta pora. Ditengah kelengahan para prajurit kerajaann yang sudah
terlelap akibat minuman anggur yang mereka teguk. Akhirnya dengan komanda dari
7 pemuda yang telah berpencar diseluruh penjuru.
“SERBU....”.teriak serempak 7 pemuda tersebut.
“ALLAHUAKBAR”.teriak para pasukan 7 pemuda.
Akhirnya peperanganpun terjadi, prajurit kerajaan yang tidak tahu akan
terjadi penyeranganpun kegelabakan, mereka kewalahan.Pertarungan tidak
seimbangpun terjadi.para prajurit kerajaan banyak yang mati terhunus pedang
dang tertembak panah, tak ada satu prajuritpun yang dapat meloloskan diri.ketika
sang raja ditemani oleh selir-selirnya yang cantik-cantik dan seketika itu
salah satu dari 7 pemuda tersebut
berhasil masuk kedalam ruangan raja terrsebut.
“ada maksud apa engkau berada ditempatku ini”. Tanya raja
dengan geram.
“aku hanya inginkan nyawamu”. Jawab pemuda itu dengan
lantang.
“Hahaha.......dengan apa kau bisa membunuhku, apa kau
sudah kebal...??”. raja tertawa terbahak-bahak meremehkan pemuda tersebut.
“Dengan nama ALLAH ku akan hunuskan pedangku ini”.jawab
dengan mantap pemuda tersebut.
“ayo tidak usah banyak bicara hey kau pemuda
lancang”.geram sang raja menantang.
Pertarungan antara raja dan pemuda itupun berlangsung sengit. Raja pun
mengeluarkan senjata pamungkasnya.
“apa yang bisa kau lakukan sekarang, hidupmu sudah diujung tombak”.sahut
raja dengan nada sombong.
“aku masih ALLAH, ALLAH bersamaku ALLAH senjataku”.jawab pemuda tersebut.
Tanpa diduga oleh pemuda tersebut melesat pedangnya kebatang leher sang
raja.
“Bismillahirrahmaanirrahim”. Teriak pemuda tersebut ketika melesatkan
pedangnya kebatang leher sang raja.
Akhirnya sang raja meninggal seketika itu juga, dan para selirnya
dibebaskan menjadi rakyat biasa.Tamatlah riwayat sang raja yang terkenal sangat
kejam itu.
Semua Para pasukan 7 pemuda akhirnya bersuka cita atas kemenangan tersebut.
Sekian lama mereka tertindas akhirnya bebas dari cengkraman raja yang sang
kejam itu. Merekapun serentak melakukan sujud syukur atas kemenangan tersebut.
“Alhamdulillah perjuangan kita selama ini tidak sia-sia”.
Sahut salah satu dari mereka.
“Man Jadda Wa jada, barang siapa yang bersungguh ia kan
berhasil”. Sahut mereka yang dituakan dari mereka memberikan semangat.
“Man Shabara Zafira, siapa yang bersabar pastikan
beruntung”. Sahut salah satu diantara mereka.
Dan 7 pemuda itu pun diangkat oleh rakyat sebagai pembesar negeri itu.akhirnya
negeri itu aman dan tenteram tanpa ada penindasan.semua kebutuhan rakyat
tercukupi dengan hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah.
“Man Jadda Wa jada ”.7 pemuda itu teriak secara
bersama-sama dari atas kerajaan.
Berkali-kali mereka teriakkan sehingga seluruh penjuru negeri mendengar
teriakan mereka, rakyat pun menyambut teriakan tersebut dengan teriakan yang
sama.
“MAN JADDA WA JADA”.
“MAN JADDA WA JADA”
“MAN JADDA WA JADA”
Terikan mereka semua seakan terdengar seperti koor paduan suara yang begitu
indah.
Hidup adalah perjuangan tanpa perjuangan tiadalah arti hidup ini, dan
perjuangan tanpa kesabaran tiadalah guna yang berarti, karena perjuangan
bersama kesabaran akan menjadi suatu energi yang sangat dalam diri manusia
sendiri.
TAMAT
Irisan pena oleh pemuda yang sedang belajar
menulis.
Ku persembahkan untuk maha guru yang tercinta
yang tidak pernah lelah memberikan ilmu hikmah kepada para santrinya.
Paman tercinta yang selalu bersemayam dalam
diri ini
Para pembimbing yang telah menghantarkan
kedalam luasnya ilmu pengetahuan
Para sahabat-sahabat ku yang telah banyak
memberikan inspirasi dalam kehidupan ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar